Wednesday, September 5, 2018


        Lama sudah saya tak bercerita tentang indahnya bumi Indonesia. Semoga saja masih bisa mengingat satu per satu  memori ketika ngetrip ke Belitung bersama teman-teman. Awalnya tak ada rencana untuk mengunjungi pulau ini, tapi tiba-tiba tergoda karena ada promo tiket pesawat yang murahnya kebangetan. Haha . . . Jadi saya dapat tiket Jakarta – Belitung Rp 500 ribu PP. Rejeki banget pokoknya yaa . . .
 
Welcome to Belitong

          Tiba saatnya saya berangkat ke Tanjung Pandan, Belitung. Cuaca Tanjung Pandan pagi itu tampak cerah dan sumringah seperti saya dan teman-teman. Begitu tiba kami langsung menuju ke Pantai Tanjung Kelayang menggunakan mobil sewaan. Pantai ini merupakan titik awal untuk para traveler yang akan menuju Pulau Lengkuas dan sekitarnya. Ada banyak sekali pulau-pulau kecil disekitar Pulau Lengkuas seperti Pulau Batu Berlayar dan Pulau Babi.
 
Pantai Tanjung Kelayang

          Saat itu kami sudah menyewa kapal jauh-jauh hari, yang akan membawa kami untuk meng-explore cantiknya Pulau Lengkuas yang selama ini terkenal menjadi icon pariwisata Belitung. Kami menyewa kapal dengan kapasitas maksimal 10 orang dengan harga sekitar Rp 500 ribu, belum termasuk sewa alat snorkeling, tiket masuk, dan makan ya guys. Di sekitar Pantai Tanjung Kelayang pun banyak sekali nelayan yang menawarkan kapal-kapalnya untuk disewakan, harganya tentu bervariatif ya. 
          Sekitar pukul 10 pagi, saat matahari mulai naik kami berenam mulai berpetualang menyusuri indahnya perairan Belitung. Destinasi pertama yang kami kunjungi yaitu Pulau Batu Berlayar karena memang yang paling dekat dengan titik start yakni Pantai Tanjung Kelayang. Pulau ini didominasi batuan yang begitu cantik, kadang jika laut sedang surut pasir pantainya muncul. Begitu excited-nya kami, langsung nyebur ke air dan bermain ombak yang sangat bersahabat. Apalagi siang itu langit begitu biru menghiasi sekitar laut. Perfecto!

Pulau Batu Berlayar

Pulau Batu Berlayar

Segarnya berenang di sini 

Cekrek cekrek dulu gaes 

Pulau Batu Berlayar yang didominasi batuan granit

Nah ini dia full team (minus yang motoin)


          Tak lama kemudian, kami menuju spot snorkeling di dekat Pulau Lengkuas. Dari spot snorkeling ini terlihat jelas gagahnya mercusuar yang berdiri tegak di tengah-tengah Pulau Lengkuas. Birunya laut di sekitar Pulau Lengkuas ini membuat tingkat visibility sangat bagus, kami bahkan bisa melihat ikan-ikan dari atas kapal yang ditumpangi. Tapi yakin nih mau lihat saja dari kapal? Enggak dong, kami langsung nyebur meskipun diantara kami ada yang takut dengan air laut. Hahaha . . .

         
          Saat jam makan siang, kapal pun merapat ke Pulau Lengkuas. Kami mengisi tenaga kembali agar bisa berkeliling pulau sampai sore. Namun, setelah itu langit tiba-tiba gelap dan hujan deras. Saat itulah kami naik ke mercusuar dengan menaiki sekitar 15 tangga. Tetapi sampai di puncak mercusuar hujan reda dan kami bisa berfoto-foto dari atas. Pemandangannya paripurna bagusnya, kereeennn! Tapi setelah itu kami males-malesan untuk turun karena terasa tinggi banget, meski akhirnya kami turun juga sampai bawah. Masih belum puas akhirnya kami jalan-jalan keliling Pulau Lengkuas yang luasnya tak seberapa besar. Sepertinya memang pulau-pulau di Belitung didominasi bebatuan tapi tetap cantik dan Instagramable untuk foto-foto.


Nah akhirnya sampai di Pulau Lengkuas, foto ini diambil dari atas mercusuar

Pulau Lengkuas dari ketinggian

Duhhh indahnya Pulau Lengkuas


Bebatuan granit yang mendominasi semua pantai di pulau-pulau di Belitung

Cantik ya bebatuan di Pantai Lengkuas


          Menjelang sore kami harus kembali ke Pantai Tanjung Kelayang, tetapi sebelumnya singgah dulu di Pulau Babi. Pulau ini lebih kecil dibanding Pulau Lengkuas dan masih didominasi bebatuan besar. Lagi-lagi saya dibuat terpana dengan keindahan pantainya yang tentunya berpasir putih.

Pulau Babi

Pulau Babi

Pulau Babi

Jangan lupa pose 'Namaste' dulua yaaa . . .

Tak cukup lama kami singgah, kapal pun segera melaju ke Pantai Tanjung Kelayang. Dan sesampainya di Pantai Tanjung Kelayang hujan kembali turun sangat deras. Sembari menunggu hujan reda kami ngopi-ngopi di warung pemilik kapal sambil bercerita esok mau kemana. Tunggu cerita selanjutnya yaa . . .

Dear Widha . . . . 2019 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template