Monday, September 17, 2018

Replika SD Muhammadiyah Gantong

“Menarilah dan terus tertawa. Walau dunia tak seindah surga. Bersyukurlah pada yang kuasa. Cinta kita di dunia”


            Masih ingatkah sepenggal lirik lagu tersebut? Ya, beberapa bait lirik lagu tersebut merupakan sountrack film “Laskar Pelangi” yang diangkat dari novel “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata. Pastinya kalian sudah tau ya bahwa film tersebut bercerita tentang sejumlah anak-anak dari Desa Gantong yang berjuang untuk meraih pendidikan. Berkat novel dan film itulah yang membuat pariwisata Belitung dilirik oleh para traveler.
Nah, di hari kedua saat berkunjung ke Belitung, saya dan teman-teman juga mengunjungi lokasi syuting Laskar Pelangi. Salah satunya yang terkenal yakni replika SD Muhammadiyah Gantong yang merupakan sekolah Ikal dan kawan-kawannya. Sekolah tersebut berada di Desa Gantong, desa dimana seorang Ikal atau Andrea Hirata dilahirkan dan dibesarkan.
Kala itu pukul delapan pagi, saya dan teman-teman sudah berada di Desa Gantong. Saya berkunjung saat weekend jadi SD Muhammadiyah Gantong sangat ramai oleh pengunjung dari luar Belitung. Tiket masuknya hanya lima ribu rupiah saja, murah sekali kan? Saya mulai menyusuri bagian demi bagian sekolah. Bangunan, ruang kelas, dan halaman sekolah persis seperti yang digambarkan di novel maupun film. Saya pun sampai membayangkan sedang berada di masa ketika dulu kala Ikal dan kawan-kawanya bersekolah di situ. Bangunan dan ruang kelasnya memang dipertahankan semirip mungkin dengan jaman dulu seperti yang Andrea Hirata gambarkan pada novelnya.
Karena ramai, saya foto dari kejauhan aja


Tak hanya SD Muhammadiyah Gantong, saya juga mengunjungi rumah milik Andrea Hirata yang pernah ditinggali ketika masih kecil. Namun, kini rumah itu telah disulap menjadi Museum Kata. Tampak depan museum itu terlihat Instagenic dengan ornament jendela kayu berwarna warni disertai bait-bait kata motivasi.
Tampak depan Museum Kata

Desainnya instagramable banget yaa...

Dindingnya colourfull banget yaa

Sekitar pukul sebelas siang, kami meninggalkan Desa Gantong menuju Pantai Burung Mandi. Pantainya cukup sepi, bahkan ketika itu hanya ada kami berenam yang berkunjung ke pantai ini. Akhirnya saya dan teman-teman berpindah untuk mengunjungi Vihara Dewi Kwan Im. Lagi-lagi tempat ini juga sepi pengunjung, enaknya saya bisa bebas jeprat jepret tanpa harus bocor. Hahaha . . . Selanjutnya, saya dan teman-teman akhirnya mencari rumah makan, namanya rumah makan Fega. Menu seafoodnya juara banget pokoknya. Selain itu, view dari tempat kami makan pun bagus.
 
Pantai Burung Mandi

View di rumah makan Fega

Kenyang menyantap seafood, kami langsung tancap gas ke Pantai Nyiur Melambai, pantai ini pun sepi pengunjung. Di pantai ini kami hanya singgah sebentar dan kembali ke hotel di Tanjung Pandan.
 
Pantai Nyiur Melambai

Vihara Dewi Kwan Im

Kami sempat melewati lokasi syuting Laskar Pelangi yakni Pantai Tanjung Tinggi. Namun, karena terlalu sore kami pun hanya mendapatkan suasana matahari terbit yang tertutup awan mendung. Tapi, kami dapet suasana sunset yang romantis banget di sebuah restoran pinggir Pantai Tanjung Tinggi. 
Restorannya sepi dan romantis banget suasananya

Nah, ini restoran yang berada di PantaiTanjung Tinggi, saya lupa namanya

Hari selanjutnya kami akan mengunjungi pantai ini, ditunggu ceritanya ya gaes. See you!


Dear Widha . . . . 2019 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template