Selain
memiliki tujuan wisata yang beragam mulai dari wisata sejarah, budaya serta
wisata alam, Kota Semarang juga sudah lama menjadi pusat bisnis di Jawa Tengah.
Hal itu sangat dimaklumi karena memang letaknya berada di tengah-tengah Pulau
Jawa dan juga sebagai Ibu Kota Jawa Tengah.
Nah, bagi
kalian yang sedang ada tujuan bisnis atau pun berencana backpacker-an ke Kota Semarang, saya punya rekomendasi hotel murah
yang letaknya sangat strategis nih yakni HA-KA Hotel. Hotel bintang dua plus di
bawah manajemen Parador ini lokasinya hanya lima menit dari Simpang Lima,
tepatnya di Jalan Ahmad Yani No. 173, Semarang. Selain lokasinya sangat
strategis, rate-nya juga sangat ramah di kantong yaknimulai 300 ribuan. Meski murah, hotel ini
memiliki pelayanan yang ramah dan free vallet bagi tamu yang membawa mobil.
Saat saya
staycation di HA-KA Hotel beberapa
waktu lalu, proses check in begitu cepat dan dilayani oleh staff yang ramah. Karena
cukup cepat proses check in jadi saya tak perlu menunggu di lobby-nya yang
sederhana dan minimalis. Nah, untuk kamarnya saya pilih Superior Room with
Breakfast. Yuk intip kamarnya . . .
Tangga di area lobby
Ruang resepsionis
Ruang tunggu
Desainnya
sangat minimalis dengan sentuhan interior dari kayu pada hampir seluruh
kamarnya. Meja kerjanya juga di desain dengan apik sehingga sangat nyaman untuk
kerja. Ditambah dengan kamar mandinya yang memiliki hanging shower dan amenitis
yang lengkap dengan hair dryer. Good news-nya
lagi, pemandangan kotanya juga bagus saat sore dan malam hari. Untuk sekelas
hotel budget ini sih udah jempol banget deh.
Kamar superior room
Meja kerja di kamar
Pemandangan dari kamar
Wastafel kamar mandi
View dari kamar
HA-KA
Hotel ini memang lebih diperuntukkan sebagai hotel bisnis. Maka dari
restaurant-nya pun dibuat minimalis dan terlihat seperti co-working space agar para tamu bisa sembari menikmati kopi sambil
mengakses laptop. Dengan berbahan kayu pada seluruh interiornya dipadu dengan
konsep industrial membuat restaurant di hotel ini lebih ciamik dipandang.
Restaurant
Saat
sarapan saya mencoba berbagai menunya yang cukup lengkap untuk sekelas hotel
bintang dua plus seperti ini. Dengan menunya yang bervariatif dan rasanya yang
enak sepertinya lebih layak disebut hotel bintang tiga sih menurut saya.
Menu sarapan pilihan saya
Meski
hotel budget, di sini juga terdapat fasilitas spa yang ditawarkan kepada tamu.
Ada pula beberapa ruang meeting yang cukup nyaman dan didukung dengan fasilitas
wifi yang lumayan kencang untuk menunjang urusan bisnis. Kesimpulannya, hotel
ini sangat affordable untuk kalian
dengan segala urusan baik bisnis maupun traveling on budget.
Sepenggal lirik lagu Yogyakarta yang dinyanyikan oleh Kla
Project ini rasanya begitu nyes di hati para traveler maupun orang-orang yang
pernah merantau di Kota Pelajar ya. Namun, sekarang bagi saya Jogja sudah
begitu macet dan sangat ramai pengunjung. Beda dengan tahun 2000an yang masih
begitu bersahabat dengan kondisi jalannya yang tak begitu macet. Duhh kan
ketahuan saya angkatan tua deh.
Welcome to The West;ake Resort
Jalan menuju kamar
Lobby sekaligus ruang santai
Sering sekali saya kembali menyusuri jalanan kota Jogja
bersama orang terkasih. Dan kali ini akomodasi yang saya pilih yaitu The
Westlake Hotel & Resort yang berlokasi di Jalan Ringroad Barat, Trihanggo,
Gamping, Yogyakarta. Selain lokasinya yang menurut saya begitu tenang, hotel
berkonsep resort ini juga unik lho sebab ada danau buatan di tengah area
resort. Meski danau buatan tetapi semuanya terlihat natural koq. Penasaran kan
seperti apa review saya waktu
menginap di The Westlake Hotel & Resort? Stay tune yaa . . .
Seperti biasa dengan sebelum-sebelumnya, saya memacu mobil
dari Semarang ke Jogjakarta. Memasuki jalan kecil menuju The Westlake Hotel
& Resort dan sesampainya di sana saya disambut hangat oleh beberapa staff
hotel yang sangat ramah. What a perfect
day! Proses check in begitu cepat
dan saya pun diantar dengan golf car
menuju kamar yang jaraknya lumayan jauh dari resepsionis.
Saat menuju kamar suasananya begitu tenang dan asri banget
karena banyaknya pepohonan. Saya saat itu memesan kamar type Deluxe double with
breakfast dan mendapatkan kamar yang berada di depan sungai kecil dengan
gemericik air terjun buatan.
Kasurnya di hias dengan bunga
Balkon depan kamar terdapat air terjun buatan dan sungai buatan
Cake pemberian hotel
Kamarnya cukup luas dengan
ukuran 32 sq m² dan terdapat kursi santai di dekat jendela yang menghadap
balkon bagian belakang kamar. Ditambah pula 42 inch LED TV, minibar, coffee/tea maker, slippers, free wifi dan save deposit
box. Karena ketika memesan kamar saya meminta special request jadi kamarnya dihias dengan berbagai ornament bunga
mawar. Bahkan tak lama kami memasuki kamar, staff hotel pun mengirimkan
sepotong cake dengan ucapan untuk saya dan pasangan. Ahhh thank you for this surprise! Sedangkan untuk kamar mandinya dilengkapi
dengan shower air dingin dan panas serta amenities yang lengkap.
Wastafel kamar mandi
Toilet
Hanging shower
Meski hanya type deluxe room namun terdapat pemandangan
di balkon kamar berupa air terjun buatan dengan gemericik airnya dan sungai
buatan yang dipenuhi ikan-ikan kecil. Suasana malam di The Westlake Resort pun
terasa makin romantis dengan pemandangan lampu yang kian temaram. Sepertinya
cocok sekali ya untuk candle light dinner.
Suasana malam di The Westlake Resort
Pagi harinya saya mencoba
menikmati sajian sarapan yang ditawarkan oleh pihak hotel. Menu sarapannya
sangat banyak dan bervariasi, udah gitu enak-enak pula. Ditambah dengan
restorannya yang memiliki pemandangan ke arah danau buatan dan juga kolam
renang. Perfect! Jangan sampai telat
sarapan ya, karena untuk menikmati sajiannya hanya sampai pukul 10 saja.
Pilihan roti & cake di restaurant
Menu utama
Pilihan minuman
Menu sarapan pagi pilihan saya
Berbicara tentang
aktivitas, sebenarnya disini bisa berenang, bermain dengan ikan-ikan di danau
dan juga berkeliling danau dengan perahu. Nah, untuk memberi makan ikan dan
berkeliling danau dengan perahu itu semua berbayar. Yang paling menarik buat
saya sih kolam renangnya bersebelahan dengan danau, jadi bisa berenang sambil
menikmati pemandangan danau buatan.
Kolam renang menghadap danau buatan
Tempat santai di sekitar danau
Tempat santai sambil memberi makan ikan dan naik perahu keliling danau
Karena hotel bintang empat
ini berkonsep resort maka tak heran jika banyak sekali taman-taman yang
disediakan untuk bersantai-santai para tamu hotel. Dan yang pasti banyak sekali
spot foto yang IG-able di hotel ini. So, kesimpulannya The Westlake Resort ini
sangat recomended banget buat yang bosan dengan konsep hotel modern dan
mencari ketenangan. Apalagi dengan rate mulai 700 ribuan udah bisa dapat semua
fasilitas yang memuaskan dan bisa memanjakan para tamu. Let's go buat staycation
di The Westlake Resort. . .
The Westlake Resort
Jl. Ringroad Barat Bedog,
Trihanggo, Sleman, Yogyakarta 55291
Yogyakarta sudah pasti jadi destinasi favorit tiap traveler
di berbagai belahan dunia. Wisata di Jogja menurut saya merupakan paket komplit
mulai dari wisata budaya, sejarah dan juga wisata alamnya yang aduhai
cantiknya. Makanya nggak heran kalau jutaan turis melancong ke Jogja. Bahkan
saya sendiri yang sudah bertahun-tahun menghabiskan waktu untuk menimba ilmu di
sini males pulang, kalaupun pulang pasti selalu kembali. Kata sebagian banyak
mantan mahasiswa yang menimba ilmu di sini “Jogja itu ngangenin”, kalian gitu
juga nggak? Hayoo ngaku?
Eh tapi ngomongin Jogja, seketika akan kembali ke tempat asal
dengan moda transportasi pesawat para traveler nggak pengen kan ketinggalan
pesawat. Jangan sampai ngalamin deh ya gaes, rasanya tuh sakit tapi tak
berdarah. Hahaha . . . Nah biar nggak ketinggalan pesawat aku punya rekomendasi
hotel cakep yang deket banget ke Bandar Udara Internasional Adisutjipto nih,
siapa lagi kalau bukan Satoria Hotel.
Hotel bintang empat ini memang sangat di rekomendasikan untuk
traveler atau pebisnis yang tak mau ketinggalan pesawat. Enaknya lagi Satoria
Hotel punya fasilitas antar jemput ke bandara lho. Hotel ini juga sangat dekat
dengan mall dan pusat oleh-oleh, cocok kan buat kalian yang demen belanja. Tapi
selain lokasinya yang bagus Satoria Hotel juga punya berbagai fasilitas yang
lengkap, jadi sambil menunggu jadwal penerbangan dijamin nggak akan bosan deh.
Lobby
Lobby yang berbatasan dengan restoran
Detail dinding lobby yang didominasi kaca
Tak sabar rasanya memasuki hotel, begitu memarkir mobil saya
langsung disambut oleh crew hotel
yang begitu ramah di area lobby. Pandangan pertama saya sudah terkesima dengan
desain lobby-nya lho. Kenapa? Saya bahkan tak merasa sedang berada di hotel,
tapi seperti di ruang tunggu bandara karena hampir seluruh area lobby di desain
dengan full kaca.
Pada area lobby dilengkapi
dengan kursi tunggu yang nyaman saat menanti check in maupun check out. Selain
itu juga disertai bar yang menyatu dengan lobby. Proses check in maupun check out
nya juga tak terlalu lama, staff hotel sangat sigap dan ramah. Belum apa-apa sudah feel likes home ya.
Usai check in aku
berjalan memasuki kamar dan ternyata sesuai dengan deskripsi serta request. Kamar type superior king yang berukuran
24 sq m² ini memiliki kesan mewah dan terlihat luas. Kamar tidur dilengkapi
dengan LED TV, kulkas, brankas, air minum dan juga coffee maker. Kamar mandinya
pun bersih dengan air panas yang bekerja dengan baik serta amenities yang lengkap.
Ruang tidur yang nyaman
Pemandangan dari kamar
Dari kamar saya ini pemandangannya begitu indah, ada
pemandangan kota dan juga pesawat yang lalu lalang baik yang sedang landing maupun take off. Apalagi ditambah dengan sofa bed yang menempel di dekat
jendela, semakin asyik untuk bersantai sambil membaca buku ataupun berbincang
sembari menyeruput kopi. Seru kan . . .
Bosan dikamar? Stay di Satoria Hotel nggak bakal ngerasa
bosen, karena bisa berenang di rooftop lantai tertinggi hotel ini dengan
pemandangan yang begitu indah. Dari sini saya bahkan bisa melihat jelas bandara
dan segala aktivitas pesawat. Dan dari sini pula jika langit sedang cerah bisa
menikmati pemandangan Gunung Merapi yang begitu gagah, sayangnya ketika stay di sana cuaca tidak mendukung
karena hujan.
View dari kolam renang
Bagus kan viewnya . . .
Pool bar
Selain kolam renang, di
Satoria Hotel juga terdapat fasilitas gym bagi yang suka berolahraga. Tapi aku
pilih berenang saja karena lebih segar dan bisa menikmati udara segar. Jika
hanya ingin bersantai bisa pesan makanan atau minuman di pool bar “Vue Bae” dan
bersantai di rooftop sambil menikmati langit Jogja yang memukau.
Bersantai di pool bar "Vue Bar"
Menikmati pemandangan dari rooftop
Staycation tanpa
mencicipi sajian makanan di restorannya rasanya kurang lengkap ya. Untungnya
saya pesan room with breakfast jadi
bisa menikmati sajian sarapan pagi. Dan ternyata menu sarapan pagi di hotel ini
cukup lengkap sampai saya bingung milih yang mana. Tapi selow aja ya, semua
bisa dicicipin koq meski dikit-dikit.
Menu sarapan pagi pilihan saya
Last, kesimpulannya Satoria Hotel dengan rate mulai dari 450
ribu ini sangat recommended untuk kalian yang lagi ngejar dia, ehh ngejar
flight maksudnya. Jangan sampai liburan kalian di Jogja berantakan karena
hotelnya jauh dari bandara padahal ada flight pagi ya gaes. See you . . . Hotel Satoria Yogyakarta Jl, Laksda Adi Sucipto Km 8, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta 55282 Telp. (0274) 2802888 www.satoriahotel.com
Semarang
tak hanya dikenal dengan wisata sejarah dan wisata alamnya yang begitu memukau.
Kota dengan sebutan ‘Kota Atlas’ ini juga memiliki beragam olahan kuliner
lezat. Selain ramah di kantong, kuliner-kuliner yang ditawarkan juga tergolong
legendaris dan memiliki keunikan serta citarasa tersendiri.
Makanya
saya tak mau melewatkan sajian khas Semarang satu per satu. Pengalaman saya
berpetualang rasa di Semarang ini semoga bisa menjadi referensi para pelancong
dari luar kota. Apa saja sih yang saya cobain? Berikut 10 kuliner khas Semarang
yang wajib diburu dan unik yang saya rekomendasikan.
Es Puter Cong Lik
Cuaca yang begitu panas di
Semarang rasanya sangat nikmat jika mencicipi yang dingin-dingin salah satunya
Es Puter Cong Lik. Es puter yang legendaris dan terkenal ini wajib sekali jadi
incaran ketika sedang traveling ke
Semarang.
Varian rasa yang
ditawarkan ada durian, kelapa muda, alpukat, dan cokelat. Masing-masing varian dilengkapi
dengan biji mutiara, roti dan buah lontar (siwalan). Waktu itu saya mencoba
varian alpukat dan kelapa muda, rasanya benar-benar bikin nagih dan dijamin
ingin nambah lagi.
Es Puter Alpukat
Es Puter Kelapa Muda
Es Puter Cong Lik yang
berada di Jalan KH Ahmad Dahlan No 11, Semarang ini bisa kalian cicipi pada
pukul 18.00 hingga 23.00. Soal harga masih ramah di kantong traveler koq, antara Rp 15.000 hingga Rp
25.000 per porsi tergantung variannya. Gimana sudah ingin mencoba belum?
Es Krim Jamu
Semua orang pasti sudah
mengetahui bahwa jamu merupakan obat tradisional Indonesia. Jamu terbuat dari
akar-akaran (jahe, kunyit, temulawak, kencur, dan lain-lan), daun-daunan,
bahkan telur ayam. Rasa dari jamu itu sendiri pun pahit sehingga kadang harus
dicampur dengan madu agar rasanya dapat ditoleransi oleh peminumnya.
Jenis-jenis jamu juga sangat beragam antara lain beras kencur, kunyit asam,
sambiloto, temulawak, STMJ (susu, telur, madu dan jahe) dan sebagainya. Setiap
varian jamu memiliki khasiat yang berbeda-beda. Kalian sudah mencoba yang mana
nih?
Saat
itu saya mencoba dua varian sekaligus yakni Es Krim Kunyit Asam dan Es Krim
Beras Kencur. Rasanya seperti makan es krim rasa jamu, terasa dingin dan
menyegarkan. Untuk harganya terdiri dari dua yaitu single scope Rp 16.000 dan double
scope Rp 29.000. Jika kalian ingin mencicipinya datang antara pukul 10.00 –
21.00 ya.
Jamu Jun
Nama Jamu Jun bukan merupakan
jamu yang sebenarnya melainkan bubur yang rasanya dominan jahe. Jamu Jun ini
mirip sekali dengan bubur candil hanya saja rasa jahenya terasa kuat. Ditambah
dengan taburan merica bubuk di atasnya membuat Jamu Jun ini cocok disantap saat
musim penghujan. Menurut saya Jamu Jun rasanya unik karena ada rasa hangat dari
jahe dan pedas dari bubuk merica.
Jamu Jun
Jamu Jun kini sudah mulai
jarang ditemui di Kota Semarang. Salah satu yang masih bertahan yakni di Jalan
Lampersari yang buka pada pukul 09.00 – 16.00. Dengan merogoh kocek sebesar Rp
6.000 para pelancong bisa menikmati Jamu Jun ini.
Gethuk Bakar
Bingung cari oleh-oleh?
Kenapa tak mencoba Gethuk Bakar saja untuk oleh-oleh keluarga. Panganan yang
terbuat dari singkong yang dikukus lalu ditumbuk dengan gula ini biasanya
disajikan dengan parutan kelapa. Tetapi di Papa Singkong yang berada di Jalan
Diponegoro No 248, Ungaran Barat, Semarang ini menawarkan Gethuk Bakar. Beda
dengan yang lainnya kan?
Gethuk Bakar Original
Gethuk Bakar Kombinasi
Ada beberapa varian rasa
yang disajikan yaitu gethuk bakar original, keju, cokelat, mozzarella, cokelat
wijen, dan cokelat keju. Tekstur gethuknya sangat lembut. Dalam satu box berisi
18 potong gethuk yang dibanderol dengan harga mulai Rp 15.000 hingga Rp 17.000.
Jam buka Papa Singkong ini pukul 08.00 – 17.00, catat ya!
Bubur Pecel
Pecel terbuat dari
sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, tauge serta kacang panjang yang direbus
dan dibaluri dengan bumbu kacang. Pada umumnya pecel disajikan dengan nasi atau
lontong, tetapi berbeda dengan pecel yang dijajakan di Pasar Bandungan,
Ungaran, Semarang ini.
Bubur Pecel
Di Pasar Bandungan banyak
pedagang yang sedari subuh menawarkan Bubur Pecel yang terdiri dari bubur nasi
putih kemudian diatasnya dibalur dengan sayuran rebus, bumbu pecel serta
dilengkapi dengan bakmi goreng dan capcay. Harganya pun sangat murah, hanya Rp
4000 saja sudah bisa makan kenyang. Asyik kan? Tapi jangan kesiangan ya karena
pedagang Bubur Pecel ini hanya berjualan hingga pukul 08.00 – 09.00 saja.
Serabi Ngampin
Jika di Solo terkenal
dengan Serabi Notosuman dengan tampilan bulat dan digulung. Namun, berbeda
dengan serabi yang berada di Desa Ngampin, Ambarawa, Kabupaten Semarang. Di
Desa Ngampin tepatnya di sepanjang Jalan Semarang – Magelang banyak sekali
pedagang serabi yang berjejer rapi.
Serabi Ngampin Rasa Pandan
Serabi Ngampin Rasa Original dan Gula
Seperti pada umumnya
serabi, tetapi Serabi Ngampin ini ukurannya lebih kecil. Dalam satu porsinya
terdapat lima buah serabi yang memiliki varian rasa original (berwarna putih),
cokelat (terbuat dari gula aren), dan hijau (terbuat dari pandan). Satu mangkuk
serabi yang sudah di masak dengan wajan tanah liat di atas tungku itu kemudian
disiram kuah santan. Santan yang digunakan seperti kuah kolak. Serabi Ngampin
ini harganya murah meriah koq, hanya Rp 5000 saja lho. Tertarik mencobanya?
Ganjel Rel
Siapa yang tak tahu kue
legendaris dari Semarang ini, Ganjel Rel. Kata Ganjel sendiri artinya penopang
atau bantalan, sedangkan Rel diartikan jalan kereta api. Jadi Ganjel Rel
berarti “bantalan rel”. Sesuai namanya kue ini tekturnya keras dan berwarna
cokelat. Ciri khas kue Ganjel Rel beraroma rempah dan ‘seret’ ketika dimakan. Namun,
justru para pelancong dari luar Semarang malah memburu kue ini sebagai buah
tangan.
Ganjel Rel
Sayangnya, kue Ganjel Rel
ini tak dijajakan di setiap toko kue ataupun toko oleh-oleh. Salah satu toko
kue yang menjajakannya yakni Toko Roti Selina yang berada di Jalan KH Wahid
Hasyim 132, Semarang yang buka antara pukul 09.00 – 20.00. Dalam satu
potongnya, kue Ganjel Rel ini dihargai Rp 6500. Penasaran ingin mencicipinya?
Wedang Kacang Tanah
Cuaca malam hari yang
biasanya dingin memang pas menyantap yang hangat-hangat seperti Wedang Kacang
Tanah. Wedang yang terbuat dari kacang tanah kupas, gula, santan dan daun
pandan ini biasanya dijajakan mulai pukul 17.00 – 24.00.
Wedang Kacang Tanah
Meski rasa santannya
begitu pekat tetapi tidak terasa ‘enek’ dimakan. Kacang tanahnya juga dimasak
hingga empuk dengan aroma pandan yang membuat wedang menjadi wangi. Satu
mangkuk Wedang Kacang Tanah yang dijajakan di Jalan Kedungmundu Raya (pertigaan
SPBU Kedungmundu), Semarang ini harganya hanya Rp 8.000 saja.
Pisang Plenet
Pisang Plenet merupakan
salah satu panganan langka yang ada di Semarang. Seiring berjalannya waktu dan
banyaknya makanan kekinian, jajanan ini kini mulai susah dicari. Mungkin kini hanya
hitungan jari saja penjualnya. Namun, masih ada penjual Pisang Plenet yang
masih bertahan di sekitar Jalan Pemuda (samping Sri Ratu), Semarang yang
biasanya buka pukul 14.00 – 21.00.
Pisang Plenet rasa cokelat
Pisang Plenet rasa nanas
Pisang Plenet merupakan
pisang kepok yang dipipihkan (dalam Bahasa Jawa “diplenet”) kemudian dibakar di
atas arang. Ada tiga topping yang dijajakan yakni cokelat, nanas, dan keju.
Dalam satu porsi ada tiga tangkup dimana setiap satu tangkup berisi dua Pisang
Plenet yang tengahnya sudah diisi topping. Rasa Pisang Plenet ini begitu gurih
dan manis. Untuk harga Rp 15.000 per porsi rasanya Pisang Plenet ini cukup
untuk mengobati rasa rindu pada jajajan jaman dulu.
Nasi Goreng Negro
Nasi goreng, makanan
paling popular di Indonesia ini memang banyak sekali jenisnya. Namun, ada salah
satu yang unik di Semarang yakni Nasi Goreng Negro (maaf bukan bermaksud rasis)
sebab yang tertulis di buku menu memang seperti itu adanya.
Ternyata dibalik namanya,
nasi goreng ini dibuat dari tinta cumi hitam. Maka tak heran jika nasi
gorengnya berwarna hitam legam seperti overcook.
Meski tampilannya hitam, tetapi Nasi Goreng Negro memiliki rasa yang enak,
gurih, dan tidak amis serta porsinya juga banyak. Nasi Goreng Negro makin
terasa nikmat setelah dilengkapi dengan potongan cumi, telur, dan acar serta
ditaburi bawang goreng diatasnya.
Nasi Goreng Negro
Nasi goreng ini hanya
dijajakan di Otong Seafood yang berada di Jalan Karanganyar, Semarang yang buka
antara pukul 10.00 – 21.00. Dengan harga Rp 30.000 untuk satu porsi saya rasa
cukup recommended dengan rasa yang didapatkan. Tertarik untuk mecicipinya?