Bakpia, Makanan Khas Jogja yang Melegenda
Berbicara tentang Jogjakarta tak melulu
soal pariwisata, budaya, maupun gudeg saja. Namun, cemilan Bakpia pun tak kalah
menariknya untuk dibahas. Ungkapan “witing
tresno jalaran soko kuliner” yang artinya “cinta tumbuh karena kuliner” sepertinya tepat sekali untuk menggambarkan kuliner yang satu ini. Mengapa begitu? Wisatawan lokal maupun mancanegara pasti
rindu ingin kembali ke Jogja, tak hanya untuk menikmati suasana Jogja yang
begitu nyaman tetapi juga untuk mencicipi kembali lezatnya Bakpia. Karena cita
rasa Bakpia yang enak inilah maka banyak wisatawan yang memborong untuk di bawa
pulang sebagai oleh-oleh.
Bakpia
rupanya memiliki sejarah panjang yang menarik. Bertahun-tahun tinggal di Kota
Pelajar, saya pun tergelitik untuk mencari tahu tentang awal keberadaan Bakpia
ini. Bakpia sebenarnya berasal dari negeri China dengan namanya Tou Luk Pia
yang artinya kue pia kacang hijau. Bakpia pun tak bisa dipisahkan dari Kampung
Pathuk, karena tempat inilah dahulu Bakpia bermula. Masih segar dalam ingatan
saya tentang cerita seorang teman di Jogja bahwa Bakpia ternyata awalnya dibuat
secara home industry di Kampung
Pathuk sejak tahun 1948. Kampung Pathuk tersebut berada di sebelah barat
Malioboro. Jika di perhatikan dari bungkus Bakpia yang biasa kita beli itu
terdapat nomor-nomor yang berbeda pada kemasannya. Nomor tersebut menunjukkan
nomor rumah pembuat Bakpia. Unik ya?
Bakpia Kacang Hijau (Sumber: sidomi.com) |
Cara
Pembuatan Bakpia
Di
balik sejarah dan cita rasanya yang enak, pembuatan Bakpia ternyata tidak
begitu sulit. Untuk pembuatan kulit Bakpia, gula dan garam dicampur lalu masukkan di dalam air diaduk
hingga larut. Setelah itu masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit lalu
diaduk hingga menjadi adonan , dalam proses pencampuran semua bahan ini paling
lama diperlukan waktu setengah jam sampai kalis atau sudah halus semua adonan
tercampur.
Isi dari Bakpia terbuat dari kacang
hijau yang dipecah dan direndam selama 3 hari selanjutnya dicuci serta dikukus
selama satu jam. Kemudian, dihaluskan dan dimasak dengan minyak, garam, dan
gula pasir. Langkah terakhir yaitu membentuk adonan kulit yang diisi dengan kacang
hijau dengan bentuk bulat pipih dan di panggang kurang lebih 15-20 menit.
Mudah sekali ya cara membuatnya?
Kita bisa mencoba membuatnya di rumah apabila hasrat mengunjungi Jogja untuk
sekedar mencicipi Bakpia masih belum tercapai. Sekarang ini Bakpia sudah
memiliki varian rasa, tak hanya kacang hijau saja. Namun, ada varian rasa
durian, ketela ungu, dan sebagainya.
Pembuatan Bakpia (Sumber: travel.kompas.com) |
Kandungan Gizi Bakpia
Seperti yang kita ketahui bahwa
kacang hijau sebagai isian dari Bakpia memiliki banyak kandungan gizi, mulai
dari vitamin, protein, mineral, dan kaya serat. Bahkan, menurut penelitian Bakpia
mengandung energi sebesar 272 kilokalori, protein 3,7 gram, karbohidrat 44,1
gram, lemak 6,7 gram, kalsium 194 miligram, fosfor 117 miligram, dan zat besi
4,5 miligram. Selain itu di dalam Bakpia juga terkandung vitamin A
sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,31 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil
tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Bakpia, dengan
jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Wah, ternyata banyak kandungan gizi
yang terdapat pada Bakpia ya?
Untuk menikmati Bakpia tak perlu
merogoh kocek banyak. Dengan harga antara 15.000 – 20.000 pun sudah dapat
membeli Bakpia yang begitu enak, gurih, dan empuk. Selain harganya yang murah,
Bakpia juga aman untuk dikonsumsi karena memiliki nilai gizi yang tinggi. Sudah
tergiur dengan nikmatnya Bakpia yang melengenda di Kota Jogja ini atau belum?
Jika sudah mari kita berkunjung ke Jogja untuk merasakan kembali Bakpia yang
hangat dari oven.
Referensi
:
- http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-kue-bakpia-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html
- https://lewiagnes.wordpress.com/proses-pembuatan-bakpia/
Tulisan ini
diikutsertakan dalam lomba Jelajah Gizi 3: “Makanan Daerah yang Mendunia”