Sunday, February 9, 2014


             Bulan Juni tahun lalu saya berkesempatan melihat binatang langka komodo dari jarak dekat. Labuan Bajo merupakan gerbang untuk saya memulai pertualangan menuju Taman Nasional Komodo. Perjalanan kali ini bagi saya sangat gagal karena mendapat cancel dari sebuah agen lokal yang akan mengantarkan saya ke Taman Nasional Komodo. Segagal-gagalnya perjalanan setidaknya hanya saya yang merasakan, karena kali ini saya solo backpacking, tidak ada yang menyalahkan dan disalahkan. Tetapi, saya tidak hilang akal ketika hal itu terjadi. Saya mencari kapal lain yang akan menuju ke sana.
          Saat itu saya bertanya sana sini di sekitar pelabuhan, mencari tahu kapal yang menuju ke Taman Nasional Komodo. Ada kapal rakyat yang menuju ke Pulau Komodo setiap harinya, dengan membayar Rp. 250.000,- untuk sekali perjalanan dari Labuan Bajo. Tetapi, kebetulan saya bertemu dengan kapten kapal dari salah satu agen diving (dilarang sebut merk) yang lumayan dikenal di Labuan Bajo. Sang kapten, seorang anak buahnya dan dua dive master itu mengajak saya menumpang kapalnya. Kapal tersebut rencana akan mengantar para wisman untuk diving. Ahh...terima kasih Tuhan, dapat gretong.
          Pertualangan pertama ada 3 spot diving yang akan di kunjungi yaitu Gili Lawa, Kanawa, Manta Point, dan juga tracking di Pulau Rinca. Spot pertama Gili Lawa, ada Gili Lawa darat dan Gili Lawa laut, di foto indah banget tuh pulau. Spot kedua Kanawa Island, pulau yang ada resort mewahnya, cantik sekali pulau itu. Spot terakhir Manta Point, disini pasti akan melihat ikan Manta atau Pari berkeliaran. Dari ketiga spot tersebut saya cuma bisa melongo dengan kamera di tangan, tidak bisa diving. Hahahaa . . . . Dan ini foto-foto spot divingnya.
Gili Lawa


                                                  
Terakhir ke Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca. Ketika di Pulau Rinca saya ambil paket long tracking, kurang lebih 2 jam perjalanan. 
Dermaga Pulau Rinca
Selamat Datang di Pulau Rinca
Untung orang kapal nggak ada yang protes waktu itu. Di Pulau Rinca itulah saya bertemu dengan Pak Saleh, Kapolhut Rinca yang mengantarkan saya long tracking dan jadi ranger. Banyak hal yang beliau ceritakan dengan saya. Jalur yang dilewati dengan beliau pun merupakan jalur baru yang akan dibuat oleh pihak pengelola Taman Nasional Komodo di Pulau Rinca. Jika banyak yang mengira komodo hanya ada di Pulau Komodo itu salah. Menurut Pak Saleh, justru jumlah hewan komodo yang paling banyak malah ada di Pulau Rinca. Dan taukah jika ada satu komodo yang paling berbahaya dan memakan banyak korban di pulau ini? Komodo ganas yang paling ditakuti di pulau ini, dengan tanda hijau di badannya.
Komodo
Hal yang tidak di dapat dari short tracking dan medium tracking adalah tidak bisa melihat pulau – pulau lain dari puncak Pulau Rinca. Saya beruntung bisa melihat hamparan pulau di sekitar Pulau Rinca. Indahnya luar biasa, sekeping surga yang diturunkan Tuhan di bumi. Subhanallah . . .



                                         
Usai long tracking, Pak Saleh pun mengajak saya makan dan istirahat sambil melihat komodo yang berkeliaran di sekitar resort. Beliau pun mengajak saya menginap di resort (gratis) dan keesokan harinya tracking di Pulau Komodo dengan speedboat Polhut. Saya pun menolak dengan halus, karena tas saya tinggal di penginapan alias tidak membawa pakaian ganti. Menyesal sekali kala itu. Suatu hari saya akan datang kembali menemui beliau, biar gratis kemana-mana. Terima kasih ya Pak Saleh . . .
          Next day saya pun diajak kembali oleh si kapten dan anak buahnya ke Pulau Komodo. Ishh . . . rasanya tidak berhenti bersyukur karena di balik kegagalan trip ini ada sebuah nikmat. One day tour wisman dengan satu spot diving dan tracking Pulau Komodo. Selalu saja saya nyempil, untung mereka tidak ada yang protes. Spot diving kali ini seperti kemarin, di Manta Point, rupanya banyak yang ingin berenang dengan ikan Manta. Setelah itu, lanjut ke Pulau Komodo setelah berjam-jam sailing trip. Yah, ternyata hanya seperti itu saja. Benar juga kata Pak Saleh kalau jumlah komodo di Pulau Rinca lebih banyak daripada di Pulau Komodo. 


 Finnaly saya hanya numpang foto saja, lumayan. Panas sekali udaranya, tidak tahan akhirnya menunggu di kapal untuk berlayar kembali ke Labuan Bajo. Goodbye komodo . . .

Dear Widha . . . . 2019 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template