Saturday, July 6, 2019


     Belakangan ini sepertinya café hitz dan instagramable sedang digandrungi banyak orang utamanya anak muda atau generasi milenial. Ternyata tak hanya café, kini juga banyak hotel instagramable dengan interiornya yang dibalut dengan desain seni visual. Sebut saja Artotel Group, salah satu brand hotel yang selalu menampilkan desain yang unik dan berbeda pada tiap-tiap hotelnya yang berada di beberapa kota di Indonesia.


        Kebetulan akhir Juni lalu aku berkesempatan staycation di salah satu hotel dari Artotel Group di Batu, Malang yakni Alpines by Artotel yang baru soft opening pada Desember 2018 lalu. Hotelnya memang belum 100 persen difungsikan namun ternyata tingkat okupansinya selalu saja full. Wah, pasti ada yang menarik nih di Alpines by Artotel. Yukk ikuti staycation experience aku selama di sana.

BUILDING
        Alpines by Artotel ini berada di Jalan Trunojoyo 9, Batu. Lokasi strategis di area wisata Batu. Sudah tentu dekat dengan berbagai objek wisata seperti Alun-alun Batu, Museum Angkut, Batu Secret Zoo, Coban Rais dan Coban Rondo. Bener-bener pilihan tepat ya buat stay setelah lelah berwisata. Tampak depan bangunannya bener-bener bikin penasaran karena terlihat menarik dengan arsiterturnya yang seperti tak beraturan tetapi enak dipandang. Penasaran sama dalemnya? Yukk menuju lobby . . .

Tampak depan hotel

LOBBY
        Dari pintu masuk utama bakal ketemu sama café yang namanya Out Of The Blue atau biasa disebut OOTB Bistro, ini bakal aku bahas nanti ya. Menariknya saat masuk ke area lobby tak ada daun pintu. Jadi memang sebelum masuk hotel akan disuguhi café yang terkoneksi dengan lobby dan ruang terbuka. Baru pertama kali ini masuk hotel langsung café dan nggak ada daun pintunya. Setelah masuk jangan kaget dulu lihat bangunannya yang terkesan setengah jadi, masih abu-abu dan belum dicat. Bukan karena hotelnya belum 100 persen bisa difungsikan tetapi karena interior Alpines by Artotel ini mengusung konsep industrial. Jadi, konsep interior industrial itu biasanya digunakan pada bangunan yang menggunakan material dan elemen berbahan dasar metal, berwarna emas dan tembaga, dinding bata ekspos, lantai semen atau beton, atau bahkan terakota. Semuanya memang menampilkan kesan unfinished.


Lobby area
Lobby area
        Ornamen yang ada di lobby-nya itu bener-bener bikin aku tercengang, enak gitu diliatnya karena simple dan terkesan minimalis. Bisa dilihat dari area resepsionis-nya yang hanya terdapat beberapa meja dengan komputer. Kemudian ruang tunggunya berupa kursi kayu dengan rumput buatan, pilar-pilarnya yang bentuknya unik serta langit-langitnya yang terbuat dari rotan berwarna putih yang menggambarkan awan. Sungguh paduan karya seni yang apik dan memukau.

ROOM
        Usai check in aku langsung menuju ke kamarnya yang berada di lantai 5, kebetulan dapat kamar nomor 510 yang kalau pagi dapat view bukit yang indah.  Keunikan Alpines by Artotel ini nggak habis-habis, Guys karena tematik dimana tiap kamar memiliki tema yang berbeda. Untuk saat ini kamarnya masih sekitar 50an dengan type kamar Studio 25 dan Studio 50.


Kamar type 25

Tiap kamar temanya beda-beda yaa . . .
        Kamar yang aku tempati ini merupakan type Studio 25 dengan luas 25 m2. Tema kamarnya menurutku ceria banget karena berwarna kuning dengan dua lampu baca yang menyorot ke kasur. Fasilitas kamarnya ada lemari, LCD TV, Wi Fi (ini kenceng sumpah), save deposit box, 2 botol air mineral, telepon, dan juga ada Nescafe Dolce Gusto Coffee Maker.


LCD TV dan meja kerja
Nescafe Dolce Gusto Coffee Maker
Save deposit box dan slippers
Telepon yang tersedia di sebelah kasur
      Kamar mandinya juga unik banget dan langka menurutku. Jadi begini, lemari pakaiannya itu dibalik kamar mandi (dekat pintu masuk kamar). Sedangkan kamar mandi itu pintu gesernya ke arah bed dan lemari. Ketika pintu depan dibuka maka akan ketemu bed dan ketika pintu samping dibuka maka lemari pakaian akan menutup. Ini paham kan ya bacanya? Hahaha . . . Fasilitas kamar mandinya mulai dari amenities yang cukup lengkap, hairdryer, handuk dan juga shower.

Amenities
Wastafel
Toilet duduk

Shower

RESTAURANT
Tak kalah unik dari lobby dan kamarnya, restorannya yakni Sangkar Restaurant pun terlihat instagramable. Sesuai namanya, aksen restorannya terlihat seperti sangkar burung. Restorannya terbagi menjadi dua, indoor dan outdoor. Pada bagian indoor merupakan area makanan minuman dan juga meja makan dengan pemandangan bukit dari kacanya yang lebar. Interiornya pun didominasi dengan aksen kayu pada meja makan, jendela, hiasan lampu, dan langit-langit atapnya.

Restoran indoor saat pagi

Restoran indoor saat malam















Sedangkan pada bagian outdoor (sebenarnya indoor hanya saja bagian dindingnya lebih banyak yang terbuka sehingga udara bisa masuk) terlihat seperti sangkar burung pada meja makan dan hiasan atapnya. Dekorasi berupa sofa, bantal dan meja makan di restoran ini memberikan keseimbangan visual yang kontras dan menarik. Entah aku suka banget nongkrong di sini lama-lama karena aksen vintage-nya begitu kuat.


Restoran outdoor saat pagi hari
Breakfast
Berbicara interior hotel ini emang nggak ada habisnya untuk dibahas, sampai-sampai lupa untuk membahas sarapan pagi yang aku coba di hotel ini. Menurutku menu breakfast-nya sudah sesuai banget dengan standar hotel bintang empat. Rasanya pun sungguh membuat pagiku terasa semangat buat makan, enak dan nggak ngecewain pokoknya.


Menu breakfast pilihan saya
Selain itu aku juga nyobain makan malam di Sangkar Restoran juga karena memang restoran ini buka saat breakfast (jam 06.00 – 10.00) dan makan malam (18.00 – 22.00). Waktu makan malam aku pesen Sop Buntut, Ayam Ungkep Bumbu Bali, Roti Bakar, Capucchino Latte, Strawberry Juice dan teh yang dicampur kayu manis (aku lupa namanya). Asli ini makanannya never failed , enak parah dan aku pengen ngasih two thumbs up buat chef-nya.


Cappuchino latte ditemani roti bakar. Enak kan? 
Sop Buntutnya enakkk banget sweaarrrr . . .
Ayam Ungkep Bumbu Bali ini juga rasanya juicy banget

CAFÉ
        Nah, ini dia café yang aku sebut di atas tadi ketika akan memasuki lobby maka akan melewati Out Of The Blue Bistro. Tampilannya begitu dramatis dan kontras dengan perabotan rustic dan vintage. Karena Sangkar Restaurant hanya buka saat jam makan pagi dan makan malam maka café ini buka 24 jam. Tempatnya cozy dan ngebetahin banget buat nongkrong lama-lama di sini.


Out Of The Blue Bistro
Suasana cafe saat malam hari
Menu makan di OOTB Bistro
Coconut Panna Cotta, ini enaakkk banget rasanya
Mac and Cheese
Fethucini with sambal matah
Nasi Goreng Kemangi
Chicken Katsu
Jus melon
Jus jeruk
Daaannn udah pasti dong cobain makanannya seperti apa. Aku pesen beberapa menu ada Fetuchini with sambal matah, Nasi goreng kemangi, Coconut Panna Cotta, Mac and Cheese, Chicken Katsu, dan Jus Melon. Rasanya? Superrr duper enakk. Kenapa coba semua makanannya enak begini, kan aku jadi nagih pengen kesana lagi. 


Pemandangan luar dari OOTB Bistro

        So, rasanya aku nggak akan ragu buat nge-rekomendasiin hotel ini sama kalian karena emang bener-bener ngasih pengalaman menginap yang menyenangkan. Apalagi ke depan hotel ini nantinya akan ada rooftop dengan pemandangan yang tentunya ciamik, kids corner, dan juga kolam renang. Bakalan aku tunggu deh grand opening-nya. Hehehe . . . Ngomong-ngomong berapa sih rate kamarnya? Start from 600ribuan pokoknya. Tapi dijamin nggak rugi deh merogoh kocek lebih untuk staycation di Alpines by Artotel.

Alpines by Artotel
Jalan Trunojoyo 9, Batu, Jawa Timur 65312
T +62 341 5109 555


Dear Widha . . . . 2019 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template