Friday, August 14, 2015



Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu”

Kutipan Andrea Hirata dalam novel pertamanya itu akan terus saya ingat sampai kapan pun. Setiap mimpi memiliki kekuatan untuk mengantarkan sang pemimpi pada sesuatu yang paling diidamkan dalam hidupnya. Saya, wanita yang juga meninggikan harap pada sebuah mimpi untuk bisa menjelajah sebagian sudut tempat di Indonesia. Sebagian mimpi saya perlahan terbuka pintunya kemudian terwujud, tapi tak sedikit yang harus berpeluh keringat untuk mewujudkannya. Salah satunya adalah mimpi saya untuk menapaki sebuah kota di ujung barat Indonesia yang terkenal dengan sebutan Serambi Mekkah, yang belum sempat Tuhan wujudkan menjadi nyata. Tetapi, saya percaya bahwa Tuhan selalu punya cara untuk mengabulkan impian itu ketika ada usaha keras dan doa yang selalu beriringan. 
Masjid Raya Baiturrahman (Sumber: nytraveler.net)
Banda Aceh, kota yang pernah menggoreskan cerita haru dengan bencana tsunami beberapa tahun lalu ini membuat saya begitu menggebu untuk mengunjunginya. Bencana itu tak menyurutkan keinginan untuk terus memimpikan kota itu dalam daftar traveling saya. Di kota ini ada masjid kebanggaan masyarakat Aceh yaitu Masjid Raya Baiturrahman yang wajib saya kunjungi kelak. Tak hanya itu, ada Museum Tsunami dan Kapal PLTD Apung yang menjadi tempat untuk mengenang bencana yang memilukan dan patut untuk disinggahi. Kopi khas Aceh pun tak luput menjadi incaran saya apabila bisa mengunjungi kota ini. Nah, dari Banda Aceh inilah saya bisa memulai perjalanan selanjutnya menuju sebuah kota di ujung barat Indonesia, Sabang. 
Museum Tsunami Aceh (Sumber: panduanwisata.id)
Kapal PLTD Apung (Sumber: disbudpar.acehprov.go.id)
Kopi Aceh (Sumber: www.fotografindo.com)

             Semua warga negara Indonesia pasti mengetahui kota Sabang yang tertera jelas dalam sebuah judul lagu “Dari Sabang sampai Merauke”, kiranya seperti itulah saya ingin melangkahkan kaki ini. Bersyukur sekali apabila saya bisa menjejakkan kaki di Tugu Nol Kilometer Sabang. Tugu tersebut yang menjadi simbol batas wilayah paling barat Indonesia. Sabang pun tak hanya Tugu Nol Kilometer saja, ada Pantai Iboih, Pulau Rubiah dan Pulau Weh yang menyajikan keindahan bawah laut yang begitu cantik. Pantai – pantai di Sabang yang menawarkan keindahan bawah laut itu ingin saya nikmati dengan diving bersama biota laut di dalamnya. Kala sore tiba, saya pun ingin menikmati setangkup senja di tepian pantai dengan suasana tenang.
Tugu Nol Kilometer (Sumber: tabloidkopi.wordpress.com)
Pulau Rubiah (Sumber: epariwisata.com)
Pantai Iboih (Sumber: visitaceh.asia)
            Ah, rasanya bahagia tak terkira jika mimpi tersebut bisa saya wujudkan bersama Airpaz.com. Menuju Banda Aceh pun tak lagi perkara sulit, ada maskapai yang menawarkan penerbangan kesana yaitu LionAir, Batik Air, dan Garuda Indonesia. Maskapai yang ingin saya gunakan untuk menuju ke sana tentunya maskapai kebanggaan masyarakat Indonesia yang sudah mendunia yaitu Garuda Indonesia. Semoga saja sekilas tulisan ini bisa mengantarkan saya ke tempat impian yaitu Sabang, tentunya dengan tiket pesawat gratis dari Airpaz.com yang bisa menjadi kado terindah di ulang tahun saya pada sepuluh September mendatang. 




4 komentar:

  1. Kapan ya bisa ke ujung barat Indonesia, sekarang ini baru sebatas bisa nyicipin kopinya aja.

    ReplyDelete
  2. Terimakasih atas partisipasinya dalam Lomba Menulis hadiah tiket pesawat gratis dari Airpaz.com

    Semoga menang. :)

    Airpaz Team

    ReplyDelete
  3. Semoga menang yah tiket pesawat gratis dari airpaz nyahhh...

    ReplyDelete
  4. Arif : hahaha . . . sama mas, makanya skrg mimpi aja dulu, siapa tau Tuhan tergelitik mengabulkan mimpiku

    Ria : amiinnn mba . . .

    ReplyDelete

Dear Widha . . . . 2019 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template